Oleh Prof Rachmah Ida
Kuliah lanjutan tentang Komunikasi Advance diawali dengan jenis/macam komunikasi, yakni, 1)- Interpersonal, 2)- Intra personal, dan 3)- Komunikasi Kelompok.

Awalnya pola komunikasi yang digunakan adalah tradisional, tapi ketika industri membutuh pola yang tertata, maka pola komunikasi masyarakatpun berubah seiring dengan perubahan atau perkembangan zaman itu sendiri.

Persoalan dalam komunikasi adalah “Past & Present”. Namun, meski komunikasi bukan barang ataupun uang, akan tetapi juga bisa dilakukan audit komunikasi.

Dua aspek esensial dalam komunikasi.
1). Pada Bagaimana komunikasi dalam organisasi itu didiskusikan. (sama dengan 5W 1H)
2). Dengan cara apa organisasi itu dilakukan?

Dalam konteks ini, ia menjelaskan, bahwa masing-masing orang memiliki “fild off area” masing-masing.

Penyampai informasi, pertama melakukan “encouding”, sedangkan pemerima pesan/ informasi disebut “decouding”. Penyampai dan pemerima pesan/informasi akan terjadi “encouding dan decouding”. Komunikasi itu efektif, apabila ada kesemaan pandangan, dan tidak ada jarak antara para pihak yang melakukan komunikasi. Kedua, konstruction meaning.

Konsep Komunikasi; Simpati (harapan) dan empati, melatakkan diri kita pada posisi komunikan.

Mutual understanding tidak akan tercapai, jika tidak ada simpati dan empati.

Komunikasi nonverbal, menjadi penting, yakni komunikasi yang dilakukan dengan simbol-simbol, atau dengan bahasa tubuh.

Model komunikasi encouding dan decouding itu adalah sirkuler, kebalikannya adalah linear (Linear biasanya digunakan organisasi dan massa).

Kalau linear konsepnya adalah transmit (transmisi) jadi passif. (Mutual agrement dan mutual understanding).

Ia mencontohkan bahwa si A dan B membuat mutual meaning. Makanya yang sirkuler muculnya saat komunikasi mulai mudah, pendekatan kritis. Komunikan dan komunikator sifatnya atomistik.

(Dirangkum oleh Abd Aziz, dari Kuliah Teori Komunikasi Advance yang disampaikan oleh Prof Rachmad Ida, S2 Media dan Komunikasi Unair Surabaya)